Wednesday, 3 November 2010
INSEKTISIDA NABATI
Lalat buah merupakan hama yang sangat merusak dalam bidang hortikultura, terutama pada buah2an dan sayuran, seperti jambu biji, belimbing, tomat,cabai merah nangka, melon dan lainnya. Pengendalian dengan menggunakan insektisida bukanlah jalan keluar yang baik, karena hal ini dapat mencemari lingkungan dan meninggalkan residu insektisida pada komoditas yang dilindungi. Pemakaian atraktan yang mengandung metil eugenol merupakan cara pengendalian yang ramah lingkungan karena tidak mencemari lingkungan dan tidak meninggalkan residu pada komoditas yang dilindungi, termasuk tidak berdampak negative terhadap musuh alami hama lalat buah dan serangga berguna. Atraktan berperan mengendalikan hama lalat buah dalam tiga hal, yaitu : ( a) memonitor populasi hama ; ( b ) memerangkap hama dan sekaligus membunuhnya dan ( c ) mengacaukan proses perkawinan . Metil eugenol merupakan atraktan food lure, artinya atraktan yang menarik sebagai bahan pangan dikonsumsi. Metil eugenol dicari oleh lalat jantan untuk dikonsumsi, kemudian diproses dalam tubuhnya yang kemudian menghasilkan suatu sex pheromone untuk menarik lalat betina dalam proses perkawinan. Lalat betina akan lebih tertarik terhadap lalat jantan yang telah mengkonsumsi metil eugenol. Dua jenis atraktan yang mengandung metil eugenol yaitu Melanol dan Ocimol. Melanol berasal dari hasil penyulingan daun Melaleuca bracteata , sudah direkomendasikan penggunaannya oleh Kawil Pertanian DKI Jakarta dan Ocimol berasal dari penyulingan daun Ocimum santum, telah didaftarkan untuk memperoleh hak paten. Kedua jenis atraktan nabati ini telah teruji di lapangan dengan hasil yang memuaskan, oleh karena itu sangat sesuai apabila digunakan dalam kegiatan pertanian organik.( Agus Kardinan, Balai Penelitian Tanaman Rempah dan Obat )
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment